FOLLOW @kertaskotor_

EDIT ME

ALEXA

Loading

Apa itu Prakerin ??

Prakerin What ?

Beberapa siswa dan bahkan Orang tua Siswa yang belum mengerti Prakerin akan merasa penasaran, dan mungkin sedikit aneh dengan istilah tersebut. namun hal itu mestinya tidak boleh terjadi. mengapa demikian ?



Beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan oleh siswa seperti ;
Prakerin itu apa ya?
Perusahaanya dicarikan oleh sekolah atau cari sendiri ?
Dapat Gaji enggak ya ?
Berapa Bulan lama Prakerinnya ?
Terus kalo sudah Prakerin Ngapain ?
Untungnya apa kalo udah Prakerin ?
Kalo enggak ikut Prakerin gimana dong ?
Berat atau Enggak Sih, Prakerin itu....? Buat Laporannya gimana.ya ?

Prakerin adalah Kesempatan Uji Nyali, Persiapan Memasuki Dunia Kerja Nyata...
Pada dasarnya setiap pendidikan yang mengarah pada keahlian di lapangan baik Dunia Kerja/ Dunia Industri (DU/DI) tidak asing lagi , dari level Sekolah Menengah Kejuruan sampai Perguruan Tinggi yang fokus pada bidang keahlian tertentu , sudah pasti akan memasukkan bagian dari materi pembelajarannya adalah Prakerin.
Bahkan di SMK Nasional Depok Prakerin menjadi salah satu syarat untuk mengikuti Uji Kompetensi Nasional dan UAN. Lama Prakerin tergantung dari Perusahaan yang menerimanya, namun idealnya adalah 3 Bulan Efektif.
Mengenai Pemberian Honor/ Gaji atau Uang transport juga tergantung kemampuan dari perusahaan. Kalo perusahaan kecil tentu akan keberatan memberikan gaji atau uang tranport.

Bagi siswa seharusnya cukup berterimakasih bisa Prakerin diperusahaan, karena persaingan masuk ke perusahaan sudah cukup berat disamping dilihat dari kriteria, juga sangat besar dipengaruhi oleh Rekomendasi dari Guru asal Sekolah/Orang tua , kenalan dan handai taulan yang peduli memberikan rekomendasi.

PRAKERIN adalah singkatan dari PRAKTEK KERJA INDUSTRI, hal ini tidak jauh beda dengan istilah PKL yang
kepanjangannya adalah PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Ada perbedaan Prakerin di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan dengan PKL di perguruan tinggi, namun tujuannya sebenarnya diantarnya yakni :

  1. Menyiapkan Manusia untuk memasuki Lapangan Kerja secara nyata serta mengembangkan Sikap Profesionalisme

  2. Menyiapkan Manusia agar dikemudian hari mampu memilih Karier sesuai keahlian yang dimiliki dan siap berkompetisi serta dapat mengembangkan diri.

  3. Menyiapkan Manusia sesuai dengan tingkat pendidikan sehingga mampu mengisi kebutuhan Duni Kerja dan Dunia Industri pada saat ini dan di masa yang akan datang.

  4. Menyiapkan Manusia agar menjadi Tenaga Kerja yang Produktif, Adaptif dan Kreatif .


Bagaimana menyikapi tujuan tersebut ? (How ?)
Melihat tujuan diatas maka perlu adanya cara untuk mewujudkan hal tersebut, diantaranya adalah ;
  • Meningkatkan , Memperluas dan Memantapkan Ketrampilan yang dimiliki oleh siswa sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja yang dipilih sehingga tidak merasa canggung bila nantinya menghadapi dunia kerja secara nyata.
  • Siswa perlu mengetahui dan mengenal lapangan kerja secara lebih seksama
  • Siswa harus meningkatkan potensi diri di lapangan kerja, dengan mengetahui Struktur Dunia Usaha, Asosiasi Usaha, Jenjang Karier dan Manajemen Usaha.
  • Melatih Mental dan Kepribadian , inisiatif dalam menghadapi segala keadaan yang ada dalam masyarakat dan Dunia Kerja. (Direct Attitude Training/On the Job Training)
  • Memperluas proses penyerapan teknologi baru dilapangan kerja ke sekolah dan begitu juga sebaliknya.
  • Melatih diri untuk disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
  • Memperoleh masukan dan feed back guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian bidang kerja dengan Jurusan yang di tekuni saat ini.
Apa Perbedaan PKL /Prakerin di Perguruan Tinggi dengan Prakerin di tingkat SMK ?
Perbedaan secara prinsip tidak ada, namun perbedaan tersebut terletak pada kedalaman materi yang harus di bahas.
Jika di Perguruan Tinggi , disamping mahasiswa dituntut melaporkan semua aktifitas ketika melaksanakan prakerin, namun juga dituntut mampu menganalisa permasalahan yang ada pada perusahaan/instansi dimana mahasiswa tersebut melaksanakan kegiatan prakerin. Hal tersebut tentu tergantung dari di divisi /bagian apa mahasiswa tersebut bekerja.
Misalnya, Ada yang ditempatkan di bagian manajemen, maka data-data manajemen baik Database Karyawan , Job Deskripsi, SOP dan lain-lain. Kalo yang di bagian produksi ,sudah pasti data-datanya adalah schedule produksi, Bahan Baku, Diagram Proses, Pengolahan Limbah, Inventory sampai pada Output produknya . Lalu di Laporkan dalam bentuk laporan tertulis serta melakukan analisa sesuai apa yang akan menjadi titik perhatiannya dan diangkat dalam Judul Laporan PKL. Sehingga pada akhirnya mahasiswa tersebut dapat mempresentasikan apa yang telah dilaksanakan selama PKL.
Sedangkan di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan, Siswa cukup melaporkan sesuai dengan judul yang akan diangkat dari bidang pekerjaan yang digeluti. tidak perlu ada analisa yang penting harus ada temuan-temuan yang menjadi problem di perusahaan tersebut.
Temuan yang bagaimana yang biasa terjadi di Perusahaan/Instansi ?
Yang pertama harus diperhatikan bahwa pada dasarnya prakerin itu, mengganggu proses yang sudah berlangsung di perusahaan. Namun jangan berkecil hati hal itu bisa di netralkan dengan sikap siswa yang kooperatif dan mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja yang sudah berjalan. Pelajari dan amati beberapa hal sebagai berikut :



1. Bagaimana Manusianya (M) ;Dalam perusahaan tentu ada unsur manusia ,sebagai operator, staff, karyawan, pimpinan. Amati dengan seksama Sikapnya Ramah, Keras, Angkuh atau Cuek dsb. Lalu dicatat berapa orang yang bersikap seperti itu, amati seberapa penting pengaruh itu pada pekerjaan tersebut.
2. Bagiamana Peralatan/Perangkat/Mesin (P);Dalam melaksanakan pekerjaan tentu tenaga kerja tersebut sedikit banyak pasti menggunakan alat bantu, entah itu mesin hitung, mesin produksi, perangkat lain yang mendukung kerja. Amati dengan seksama apakah alat tersebut Alat Konvensional, Tradisional atau sudah High Tech alias Canggih. Lalu dicatat seberapa besar pengaruhnya alat-alat tersebut mendukung kerja diperusahaan tersebut. jangan lupa catat sepesifikasi alat dan kemampuan alat secara detail sebagai data.

3. Bagiamana Kondisi Lingkungan Kerja (L);Lingkungan Kerja tentu bisa Ruangan, Lantai Produksi , Suhu, Luas , Tinggi, Rendah, Lembab, Dingin Panas dan sebagainya. Catat seberapa besar pengaruh lingkungan kerja tersebut bagi kelancaran kerja operator dan manusia yang lain, secara detail.

4. Bagiamana Metode Kerja /Tata Cara Kerjanya (T);
Tenaga Kerja, Peralatan, dan Lingkungan bisa berjalan dengan baik jika cara kerja / metode kerjanya juga baik. Artinya bisa diamati seberapa detail prosedur kerja (SOP), prosedur keselamatan kerja(Safety), adakah jaminan kesejahteraan bagi tenaga kerjanya. adakah bonus, gaji layak, tunjangan, Pensiun dsb. Lalu bagaimana Jam kerjanya, Schedule kerja, Job Deskripsinya , status karyawannya kontrak , tetap, Borongan atau Freelance.

Dengan mengamati MPLT(Manusia, Peralatan, Lingkungan, Tata Cara Kerja) maka sudah pasti siswa yang melaksanakan prakerin akan menemukan masalah . Tergantung masalahnya Positif, atau Negatif.

Jika Positif , berarti itu merupakan suatu keunggulan bagi perusahaan , Jika Negatif maka berarti perusahaan mempunyai Kelemahan / Kekurangan.

Demikianlah gambaran tentang tujuan prakerin dan bagaimana seharusnya siswa menghadapi dengan tegar dan lapang dada , tanpa perlu di takutkan. Prakerin bukan Momok namun sebuah latihan kerja yang menyenangkan. Please, Enjoy it !

Regards,

PILIHAN

PILIHAN ?? Pilihan ganda maksud lo? Yang sering di ujian-ujian itu?
Bisa jadi, tapi yang pengen gw omongin di sini ga cuman itu aja. Yang pengen gw omongin di sini adalah pilihan secara keseluruhan, terutama pilihan hidup kita.

Ya, sering kali kita dengar, bahwa hidup ini secara keseluruhan adalah pilihan, atau bahasa inggris agak gaulnya “life is all but a choice”. Yup, klo dipikir-pikir, emang dalam hidup ini banyak sekali pilihan. Lo pilih masuk sekolah lo sekarang itu udah satu pilihan besar dalam hidup lo. Lo milih untuk beranjak dewasa dan bukannya selamanya kekanakan juga adalah sebuah pilihan besar dalam hidup. Yang simpel aja, baju yang lo pake sekarang itu juga hasil pilihan hidup lo.

“Ya klo gtuan doang gw juga tau kali. To the point aja deh mau lo apa.”

Oke, jadi yang pengen gw omongin itu gini. Yang namanya pilihan, pasti ada konsekuensinya. Okelah klo lo salah pilih baju doang gtu, mungkin konsekuensinya cuma lo bakal dibully ama temen lo. Tapi coba pikir klo misalkan lo dulu ga milih tempat lo sekolah sekarang. Lo gabakal ketemu sama temen-temen lo, guru lo, atau bahkan pacar lo di sana. Hidup lo mungkin berbeda 180 derajat dari hidup lo sekarang. Ya, beberapa pilihan itu konsekuensinya adalah jalan hidup lo, bukan sekedar bullyan temen yang bisa dianggep angin lalu.

Terkadang, lo akan diuji oleh Allah SWT di kehidupan lo ini. Lo akan dihadapkan pada 2 pilihan yang sangat sulit:
  1. Pilihan yang jalannya akan mudah, tapi konsekuensinya besar
  2. Pilihan yang jalannya akan susah, tapi konsekuensinya tidak seberapa
Oke, ambil contoh gini. Opsi 1 akan bikin lo bahagia, dan jalan untuk mencapainya pun tidak terlalu sulit, tapi konsekuensinya akan sangat besar, ya buat contoh anggap aja klo lo pilih opsi 1 lo bakal kehilangan temen lo. Opsi 2, di lain pihak, akan bikin lo menderita dahulu, dan untuk mencapainya lo harus melalui jalan terjal, tapi tidak akan ada yang dirugikan klo lo pilih opsi ini.

Nah, di saat lo dihadapkan pada 2 opsi itu tentu lo bakal mikir keras, apakah lo bakal mentingin diri lo sendiri, atau orang-orang di sekitar lo. Ya, inilah kira-kira situasi yang gw hadapi sekarang. Pilihan ini bukan semudah memilih baju, karena jalan hidup lo ke depan yang jadi taruhannya dan relasi lo dengan orang-orang di sekitar lo.
 Well, klo gw sendiri pribadi gw lebih memilih opsi 2. Kenapa? Karena gw lebih memilih gw yang menderita daripada teman atau sahabat gw yang menderita. Gw bahkan ga bisa ngebayangin kehilangan mereka. Tapi itu adalah pilihan gw. Lo pasti punya pilihan lo sendiri. Yang mau gw tekenin adalah JANGAN MENYESALI PILIHAN LO. Klo lo udah memilih, ya lo harus siap terima konsekuensinya, apapun itu. Makanya, sebelum milih, pikir dulu. Gw ud mikir lama untuk masalah ini, dan akhirnya gw sampai di kesimpulan gw gamau kehilangan temen gw, karena itu gw pilih opsi 2.
“Because sometimes, a sacrifice has to be made. And sometimes, it’s you yourself that you must sacrifice” – Anonymous
 triaribowo

Konsep Subnetting

 
Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal. Juga menjadi momok bagi student atau instruktur yang sedang menyelesaikan kurikulum CCNA 1 program CNAP (Cisco Networking Academy Program). Untuk menjelaskan tentang subnetting, saya biasanya menggunakan beberapa ilustrasi dan analogi yang sudah kita kenal di sekitar kita. Artikel ini di tulis untuk rekan-rekan yang sedang belajar jaringan, yang mempersiapkan diri mengikuti ujian CCNA, dan yang sedang mengikuti pelatihan CCNA .

Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.
jalan
Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:
gang

Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.
network
Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.
subnet

Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang yang saya tampilkan di awal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang). SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:
CLASS OKTET PERTAMA SUBNET MAS DEFAULT PRIVATE ADDRESS
A 1-127 255.0.0.0 10.0.0.0-10.255.255.255
B 128-191 255.255.0.0 172.16.0.0-172.31.255.255
C 192-223 255.255.255.0 192.168.0.0-192.168.255.255
Penghitungan Subnetting
Setelah anda membaca artikel Konsep Subnetting dan memahami konsep Subnetting dengan baik. Kali ini saatnya anda mempelajari teknik penghitungan subnetting. Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
  5. Subnet
    192.168.1.0
    192.168.1.64
    192.168.1.128
    192.168.1.192
    Host Pertama
    192.168.1.1
    192.168.1.65
    192.168.1.129
    192.168.1.193
    Host Terakhir
    192.168.1.62
    192.168.1.126
    192.168.1.190
    192.168.1.254
    Broadcast
    192.168.1.63
    192.168.1.127
    192.168.1.191
    192.168.1.255
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
  5. Subnet
    172.16.0.0
    172.16.64.0

    172.16.128.0

    172.16.192.0
    Host Pertama

    172.16.0.1

    172.16.64.1

    172.16.128.1

    172.16.192.1
    Host Terakhir

    172.16.63.254

    172.16.127.254

    172.16.191.254

    172.16.255.254
    Broadcast

    172.16.63.255

    172.16.127.255

    172.16.191.255

    172.16..255.255
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 172.16.255.255
Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan icon wink
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.

Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
  3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
10.0.0.0 10.1.0.0 10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 10.254.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.254.255.255 10.255.255.255
Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat icon wink
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2
Source : romisatriawahono.net
IP
advertiser

CBox :D

FANS PAGE

Change Language

DAFTAR ISI

SMS GRATIS

Langganan Artikel

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Categories

Search Engine OptimizationSubmit Express